3. Janji Allah
Pada titik kritis ini dalam sejarah Islam, ketika pada sahabat ra, terkulai lemah oleh segala kesedihan dan kegalauan, maka sejalan dengan itu, janji Allah Swt pun tergenapi, Allah swt akan menurunkan pertolongan kepada umat-Nya yang betul-betul beriman. Dia menjanjikan akan mengganti ketakutan dengan keamanan dan kedamaian, Dia akan meneguhkan pohon yang sedang menghijau ini. sebagaimana Firmannya:
"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang dari antar kamu yang beriman dan berbuat amal shaleh, bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka itu khalifah-khalifah di muka bumi ini, sebagaimana Dia telah menjadikan Khalifah-khalifah dari antara orang-orang sebelum mereka dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka yang telah Dia ridhai bagi mereka dan niscayalah Dia akan memberi mereka keamanan dan kedamaian sebagai pengganti sesudah ketakutan mencekam kepada mereka. mereka akan menyembah kepada-Ku dan mereka tidak akan mempersekutukan sesutu dengan Aku. dan barangsiapa ingkar sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang durhaka." (Qs. An-Nur: 56)
Dari firman-Nya diatas, sebagai orang yang beriman sudah pasti meyakini, tidak mungkin Allah swt menyalahi bahkan mengingkari janji-Nya, Naudzubillahi min Dzalik hanya orang yang durhaka yang menyatakan penolakan dan hanya orang yang tidak bersyukur yang menolak karunia khilafat ini.
kembali kepada titik keterpurukan para sahabat ra, Allah swt datang menolong umat-Nya, Dia datang memeluk erat mereka yang bersedih dengan perantaraan khilafat. tangan Allah swt yang sejuk datang dalam bentuk khilafat dan mengisi hati yang ketakutan dengan ketentraman. sebagaimana firman-Nya:
" Tangan Allah berada di atas tangan mereka (Qs. Al-Fath: 11)
4. Khilafat wujud manifestasi keagungan Allah swt bukan kekuasaan dunia
Wajah para sahabat yang sedih kembali bersinar, tubuh yang lemah sekarang mereka mengatakan labbaik, mensyukuri khilafat, pohon yang sedang tumbuh menghijau ini akan terus ada yang menyirami dan memupuk, hal ini yang dikatakan tali Khilafat dalam Islam, manifestasi keagungan Allah yang kedua dalam bentuk khilafat inilah merupakan janji yang nyata kepada orang-orang yang beriman.
Dari hal itu, pahamilah bahwa konsep khilafat yang ada di dalam Islam adalah konsep tali keita'atan dalam bentuk rohani, para sahabat telah menggenggam tali ini, menggapai janji khilafat ini, bukan dalam bentuk kesedihan dalam kekuasaan. jika ada yang mengartikan kesedihan yang menyelimuti para sahabat ra, saat itu karena berebut ingin menjadi seorang penguasa Islam, naudzubillah, itu semua bertentangan dengan tujuan Rasulullah saw dan Janji dari Allah Swt ini.
Khilafat yang mereka dapatkan adalah khilafat dalam bentuk kehausan rohani dan kegalauan akan penyiram hati bagi keimanan mereka, bukan semata-mata kehausan akan nafsu dunia dan kekuasaan. Dari manifestasi agung ini, ketauhidan akan senantiasa tertanam di dunia, kemusyrikan akan senantiasa terkikis dari bumi dan misi dari wujud yang paripurna Nabi Muhammad saw akan senantiasa berdiri kokoh, menyebar laksana menara sinar yang menjulang tinggi.
Di sisi lain, ini juga merupakan penyaring bagi mereka yang memiliki keimanan yang dusta dan mereka yang betul-betu teguh akan keimanannya, mereka yang senantiasa beriman dan beramal shaleh akan ditolong oleh Allah swt. akan diberikan keamanan dan ketentraman akan hidupnya Islam.
Inilah manifestasi keagungan Allah Swt yang dinamakan Konsep Khilafat. ia yang datang kemudian, ia yang menggantikan yang lain setelah pergi atau mati. karunia yang diberikan dalam bentuk persatuan dan keita'atan dalam lembaga rohani bukan atas dasar kehausan duniawi. akhirnya konsep inilah yang dinamakan konsep Khilafat Haqqah Islamiyah yang dasarnya telah diletakan oleh para sahabat ra yakni kerohanian.
Semoga kita bisa berfikir dengan jernih, menerima dan bersyukur akan nikmat janji Allah swt ini, konsep Khilafat rohaniah yang harus ditegakan dibumi ini. tidak semata-mata atas dasar kekuasaan dan keduniawian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar